Rabu, 17 Juni 2009

H2C, H2K, H2F? UNAS = HA HA HA

Kalau tidak meleset Pengumuman hasil Ujian Akhir untuk tingkat SMP/MTs akan diumumkan pada tanggal 20 juni 2009. Semua yang mendengar baik orangtua, guru terlebih lagi students pasti H2C (harap-harap cemas) H2K ) harap-harap kuatir or H2F (harap-harap frustasi) hiiii ngeriii.
Saya sendiri sebagai pengajar di SMPku ga begitu yakin kalau studentsku lulus semua, tapi ya mudah-mudahan ajalah kalau toh ada yang gagal kita ambil saja hikmahnya, daripada terus ngelamun malah jadi stress ! (by Mr Marcha)

What apa about tentang OSIS ?

What apa about Tentang OSIS

Assalammualaikum Wr. Wb.

Salam OSIS !

Anak-anak tolong dipahami yaaa….
Saya akan menyamakan presepsi tentang OSIS di SMK Widya Yahya Gadingrejo

OSIS = Organisasi Siswa Intra Sekolah yang bermakna organisasi yang dikelola oleh siswa dan berada di dalam lingkungan sekolah (dalam hal ini SMK Widya Yahya).
Di dalam struktur OSIS dibagi menjadi 3 Bagian, yaitu :
1. Pembina OSIS
Dalam Tahun Pengajaran 2008-2010 Pak Mar yg menjadi pembina OSIS

2. Pengurus OSIS
Para pengurus OSIS adalah anggota OSIS yang telah lulus mengikuti prosedur seleksi pengurus yg telah ditetapkan dan dipimpin oleh seorang ketua (pada tahun pengajaran 2008-2010 adalah Debi Anindita)
dan mempunyai minimal 8 seksi bidang (sekbid) (menurut buku besar OSIS) yaitu :
A. Sie Ketaqwaan Thd Tuhan YME
B. Sie Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
C. Sie Pendidikan dan Pendahuluan Bela Negara
D. Sie Kepribadian dan Budi Pekerti Luhur
E. Sie Berorganisasi Pendidikan Politik dan Kepemimpinan
F. Sie Keterampilan dan Kewirausahaan
G. Sie Kesegaran Jasmani dan Daya Kreasi
H. Sie Presepsi, Apresiasi dan Kreasi Seni.

Adapun seksi bidang tambahan yg biasanya ada di tingkat SLTA (SMA/SMK) yaitu :
I. Sie Teknologi dan Komunikasi
J. Sie Jurnalistik dan Dokumentasi

3. Anggota OSIS
Anggota OSIS adalah seluruh siswa yang ada di SMK Widya Yahya
Jadi, Seluruh siswa SMKWidya Yahya adalah anggota OSIS, seluruh siswa SMK Widya Yahya adalah bagian dari OSIS. Dan tidak ada yang disebut dengan anak OSIS yang presepsinya adalah pengurus OSIS. Anak OSIS = Seluruh Pengurus dan Anggota OSIS!! Jadi jangan salah presepsi yaaa! Ayoo doong tunjuki prestasi dan kekompakan kerjanya. Ok Met kerja

Wassalamualaikum Wr. Wb. (by Pembina osis)

Selasa, 16 Juni 2009

PENERIMAAN SISWA BARU 2009/2010

PEMERINTAH KABUPATEN PESAWARAN

DINAS PENDIDIKAN

SMP NEGERI 1 GEDONGTATAAN

Jl. Akhmad Yani Gedongtataan Pesawaran Kode Pos : 35371 Telp : (0721) 94437

PENGUMUMAN

Nomor : 422.1/128/III.02.11/2009

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung Nomor : 800/6903/III.01?DP2.B/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaaan Siswa Baru pada SMP di Provinsi Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010, Prosedur dan Ketentuan Penerimaan Siswa Baru (PSB) SMP Negeri 1 Gedongtataan Tahun Pelajaran 2009/2010 diatur sebagai berikut :

  1. SYARAT PENDAFTARAN
    1. Usia setinggi-tingginya 18 tahun pada tanggal 13 Juli 2009
    2. Mengisi Formulir Pendaftaran rangkap 3 (tiga)
    3. Menyerahkan 3 (tiga) lembar pasfoto 3x4 cm yang ditetempelkan pada Formulir Pendaftaran
    4. Menyerahkan Daftar Nilai UASBN atau SKHU Aasli
    5. Menyerahkan fotocopy Daftar Nilai UASBN atau SKHU yang sudah dilegalisir sebanyak 2 lembar
    6. Berkas dimasukan kedalam 3 (tiga) buah Map Biru untuk Putra dan 3 (tiga) buah Map Merah untuk putri masing-masing

a. Map berisi Lembar Pertama dilampirkan SKHU Asli dan diserahkan kepada Sekolah Pilihan Pertama

b. Map berisi lembar kedua dilampirkan fotocopy SKHU dan diserahkan kepada Sekolah Pilihan Kedua

c. Map berisi lembar ketiga dilampirkan fotocopy SKHU dan diserahkan kepada yang bersangkutan.

B. WAKTU PENDAFTARAN

1. Pendaftaran dimulai pada tanggal 24 s.d 27 Juni 2009 pukul 08.00 s.d 12.oo wib

2. Tempat Pendaftaran di SMP Negeri 1 Gedongtataan

3.

C TES SELEKSI PENERIMAAN

1. Tes Seleksi Penerimaan pada tanggal 1 juli 2009 pukul 07.30 s.d 09.30 di SMP Negeri 1 Gedongtataan

2. Pengumuman Hasil Tes Seleksi pada tanggal 7 Juli 2009

3. Daftar Ulang bagi siswa yang dinyatakan diterima pada tanggal 8 s.d 10 Juli 2009 pada pukul 08.00 s.d 12.00 wib di SMP Negeri 1 Gedongtataan

4. Pelaksanaan Masa Orientasi Siswa (MOS) pada tanggal 13 s.d 15 juli 2009 pukul 07.00 s.d 12.00 wib

D HAL – HAL YANG BELUM JELAS DAPAT DITANYAKAN LANGSUNG KE PANITIA PSB.

Gedongtataan, 02 Juni 2009

Ketua Panitia PSB

Kepala SMPN 1 Gedongtataan

SUDIYARSO, S.Pd

NIP. 19550804 197803 1 005

Minggu, 14 Juni 2009

MOS is the first day at school ?


MASA ORIENTASI SISWA (Coppied By Marcha)



MOS” Wanted!

First day at school boleh jadi jadi momen yang tak terlupakan. Terutama bagi pelajar SMP, SMA, dan Mahasiswa tentunya. Yup, lantaran mereka kudu rela paksa ‘menikmati’ suka-duka masa orientasi siswa alias MOS yang udah jadi agenda rutin lembaga pendidikan formal setiap tahunnya. Kalo ditingkat perguruan tinggi, umumnya dikenal dengan Orientasi Studi dan Perkenalan Kampus alias OSPEK.

Seandainya MOS diisi dengan acara biasa-biasa aja, tentu pelajar baru nggak perlu was-was bin H2C. Kenyataannya, selalu ada yang luar biasa dalam setiap MOS. Dari tahun ke tahun, dari sekolah ke sekolah, MOS selalu punya ciri khas masing-masing. Yang pasti, MOS berbanding lurus dengan tugas-tugas ‘aneh bin ajaib’ yang bikin repot keluarga, bahkan warga sekampung (kayak mo kawinan aja!)

Kalo nggak bikin repot, bukan MOS namanya. Inilah yang adakalanya bikin sewot keluarga, terutama orangtua. Bayangin aja, saat pulang sekolah menjelang maghrib di hari pertama MOS, nggak ada wajah ceria bin riang gembira terlukis di wajah anaknya. Yang ada, wajah kusut, panik, bingung, dan sedikit ketakutan. Semuanya terjawab saat sang anak menyodorkan daftar tugas yang mesti kelar besok sebelum jam 6 pagi. Yang bikin parah, tugas yang diberikan panitia, instruksinya juga nggak jelas, penuh teka-teki, dan memungkinkan salah tafsir. Seperti misalnya disuruh nyari tip-ex warna biru atau sendal bakiak jepang yang nggak pake karet. Malam-malam gini? Nah lho! (kesurupan kali yee?)

Sekadar having fun

Kegiatan orientasi siswa emang punya acara berbeda tiap sekolah atau kampus. Tapi secara umum, kegiatan MOS dimaksudkan untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan sekolahnya. Terutama sistem pendidikannya, aturan administrasi sekolah, metode belajar, ekstra kurikuler yang bisa diikuti, staf pengajar, hingga perkenalan dengan kakak kelas dan senior mereka. Selain acara wajib di atas, MOS juga selalu disusupi acara tambahan yang seru dan adakalanya gokil biar suasana masa orientasi nggak monoton. Untuk urusan ini, pantia tahu yang mereka mau.

Acara tambahan biasanya dimaksudkan untuk ngelatih mental dan disiplin siswa baru. Siswa baru kudu siap dan berani malu berdandan ‘unix’ dengan membawa tugas yang ‘aneh bin ajaib’. Sialnya, bukan tanpa hukuman kalo mereka lupa atau salah bawa tugas dari panitia. Mereka bisa dikerjain abis-abisan. Disuruh nyari wafer coklat yang gambar catwomen-lah, nyari pulpen dengan tinta putih, atau ngumpulin 27 semut yang terdiri dari 10 pasangan suami-istri dan 7 anaknya. Nah lho, puyeng-puyeng dah!

Nggak heran kalo bagi panitia dan kakak kelas, MOS menjadi ajang senang-senang. Kapan lagi bisa ngecengin adik kelas yang cakep. Kapan lagi bisa ngerjain adik kelas yang tengil. Kapan lagi bisa ngeliat pelajar yang berdandan dan bertingkah laku kayak badut sirkus. Dan kapan lagi bisa sok kuasa biar ditakuti serta kapan lagi bisa sok pahlawan untuk menarik simpati. Ya, kapan lagi....

Ada juga bumbu kekerasannya

Memang nggak se-ekstrim yang pernah terjadi di sebuah institusi pencetak birokrat di Bandung, tapi bumbu kekerasan dalam masa orientasi sekolah tetep aja kerasa. Meski nggak di setiap sekolah. Saat MOS, biasanya hubungan panitia sebagai senior dan siswa baru yang berstatus junior nggak jauh beda kayak atasan dan bawahan. Dengan waktu yang terbatas, panitia kudu berimprovisasi di sela-sela kegiatan wajib MOS untuk melatih mental dan disiplin siswa baru. Konsekuensinya, junior nggak punya pilihan untuk menolak permintaan panitia kalo pengen selamat. Nah lho!

Kerja panitia tentu lebih ringan kalo saja juniornya mudah diajak kerjasama. Sayangnya, dengan beragam latar belakang dan karakter, jangankan dengan panitia, sesama juniornya aja masih napsi-napsi. Kalo udah gini, panitia kudu narik urat leher berkali-kali untuk meminta kerjasama mereka. Kondisi ini yang seringkali melahirkan fenomena bullying alias tindakan sewenang-wenang senior kepada junior (murid baru) saat MOS. Baik secara mental maupun fisik. Hati-hati ah!

Secara mental, bullying biasanya mulai nongol saat panitia keabisan cara bijak bin santun untuk mengarahkan juniornya. Walhasil, kata-kata cacian, makian, dan daftar absen penghuni kebon binatang berhamburan tak terkendali. Harapannya sih, junior jadi takut dan under pressure biar lebih mudah diajak kerjasama. Padahal kenyataannya, bisa jadi junior malah depresi, menutup diri serta lebih mikirin diri sendiri, boro-boro kepikiran untuk kerjasama. Yang penting nyari selamet. Waduh!

Secara fisik, ini mah udah bukan lagi kata-kata yang keluar, tapi bisa bogem mentah atau tendangan tanpa bayangan yang unjuk gigi. Kondisi ini sangat mungkin terjadi, jika panita ketemu junior yang ngeyel dan bergengsi tinggi. Junior yang dengan sengaja nggak bawa ‘properti’ pesanan panitia. Atau junior yang tingkah lakunya dianggap melecehkan wibawa senior di hadapan junior yang lain. Udah mah panitia capek-capek ngorbanin waktu, tenaga, dan pikiran, untuk siapkan MOS, eh juniornya malah berbuat seenaknya. Gimana nggak esmosi coba?

Kekerasan saat MOS emang susah dikikis kalo ego dan emosi antara senior dan junior udah ikutan main. Apalagi usia SMA dan mahasiswa yang emosinya mudah terpancing saat dirinya tersinggung, dilecehkan, diledek, atau dipermainkan. Buntutnya, kekerasan fisik saat MOS bisa menyulut konflik yang lebih besar antara senior dan junior. Berabe kalo udah gini mah. Makanya mesti ada yang dibenahi agar hubungan senior dan junior tetep harmonis, nggak cuma saat MOS. Setuju?

Senior-Junior, tetep akur

Sobat, nggak enak rasanya kita pake status senior atau junior. Kesannya pembedaan kelas gitu. Khawatir yang senior ngerasa paling berkuasa dan yang junior kebagian jadi objek penderita. Apalagi di hadapan Allah, semua punya kedudukan sama. Yang bedain hanya ketakwaan dan keilmuan masing-masing aja. Nggak diliat siapa yang duluan sekolah, yang duluan ikut ngaji, atau yang duluan aktif dakwah. Meski boleh jadi yang duluan, kaya akan pengalaman dan ilmu. Tapi tetep, nggak membenarkan adanya diskriminasi terhadap yang lebih muda. Karena itu, kita pake sebutan senior-junior semata-mata untuk ngebedain yang duluan masuk sekolah. Nggak ada maksud lain. Setuju?

Untuk hubungan antara yang senior dan junior sendiri, Rasul udah ngingetin kita dalam sabdanya: “Barangsiapa yang tidak menyayangi anak-anak muda dan tidak mengetahui hak (dalam riwayat yang lain: tidak menghormati) orang-orang dewasa, maka ia bukanlah golongan kami.” (HR Abu Dawud)

Kita bisa meneladani keseharian Rasul ketika berhadapan dengan yang tua atau saat membimbing yang lebih muda. Beliau sangat menghormati sahabatnya yang lebih tua dan memerintahkan umatnya agar menempatkan para senior lebih dahulu dibanding yunior. Sabda beliau, “Sesungguhnya termasuk dalam mengagungkan Allah adalah memuliakan orang-orang tua...” (HR Abu Dawud).

Tapi bukan berarti membenarkan yang lebih tua untuk menyombongkan diri dan membangga-banggakan keseniorannya. Nggak ada alasan yang membolehkan kita bersikap angkuh bin tinggi hati. Allah Swt. berfirman:

Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa (di antaramu). (QS an-Najm [53]: 32)

Beliau pun tak memandang sebelah mata kepada yang lebih muda. Sebagaimana perkataan sahabat abu Said al-Khudhriy r.a.: “Ketika masa Nabi saw. aku masih remaja, dan aku banyak menghafal perkataan beliau saw., tidak ada yang menghalangiku untuk banyak menceritakan hadits beliau saw. ketika itu kecuali karena pada saat itu masih banyak para sahabat yang lebih senior dari aku.” Bahkan Usamah bin Zaid yang baru berusia 17 tahun pernah ditunjuk untuk memimpin para shahabat senior seperti Abu Bakar dan Umar sebagai komandan pasukan kaum Muslim menghadapi pasukan Romawi.

Nah sobat, indah banget kan kalo hubungan antara senior dan junior dilandasi persaudaraan dan kasih sayang seperti dicontohkan Rasulullah saw.? Nggak ada rasa ingin menjatuhkan atau meremehkan satu sama lain. Apalagi sampe melahirkan fanatisme terhadap angkatannya. Nggak banget dah!

Merajut ukhuwah, meraih berkah

Masa orientasi sekolah merupakan ajang yang pas bagi kita untuk menjalin pertemanan, bukan nambah musuh. Karena itu, nggak ada salahnya kalo kita modifikasi MOS menjadi lebih asyik, antisakit hati, dan penuh berkah. Nggak datar, garing, sekadar having fun, atawa dibumbui kekerasan. Artinya, selain materi-materi wajib dari sekolah, kita sisipkan juga games-games seru yang merekatkan hubungan antar siswa baru maupun dengan kakak kelas. Lebih bagus lagi kalo kita masukkan juga materi berupa motivasi dan dorongan untuk melecutkan semangat pada siswa baru dalam menuntut ilmu dan berprestasi. Ditambah pembinaan akhlak dengan ajaran Islam biar tahu gimana harusnya bersikap yang baik dan benar.

Sekadar catatan untuk para senior, kalo pengen dihargai dan dihormati oleh junior, ada baiknya kita pun kudu mau menghormati dan menghargai mereka. Rasa hormat itu lebih ngejoss kalo lahir dari perasaan hati yang ikhlas, bukan hasil dari tekanan mental atau sok kuasa kita kepada junior. Bikin deh junior pede dan nyaman jika berteman dengan senior. Tetap berwibawa di hadapan junior saat membina mereka, tapi jangan pasang muka serem or sadis. Biasa aja lagi.

Dan nggak usah berlindung di balik pembinaan mental dan melatih disiplin untuk membenarkan kekerasan. Jika kita mengharapkan rasa simpati junior pada kakak kelas, staf pengajar, atau aturan sekolah, jangan bikin mereka antipati dan menyimpan dendam. Karena junior juga manusia, punya hati punya rasa. Udah nggak jamannya MOS dijadikan ajang bullying alias tindakan sewenang-wenang senior kepada junior. Apalagi sampe jadi mata rantai yang terus berulang setiap tahun sebagai bentuk balas dendam. Sebaliknya, jadikan junior sebagai mitra dan teman seperjuangan meski beda usia. Bahkan seharusnya senior menjadi kakak yang baik buat adik-adiknya yang berstatus murid baru. Jangan ada gap atau dendam antara junior dan senior.

Oya, khusus di rohis nih, tentu wajib nyontohin dan bimbing junior dengan metode pembinaan Islam. Lemah-lembut tapi tidak longgar. Ketat dan tegas tapi tidak membuat stres. Disiplin tapi tetap enjoy bagi yang diajarin. Eh, yang pasti kita kasih gambaran bagaimana Islam mengatur perilaku kita agar lebih mulia sebagai manusia. Mari, kita jadikan MOS sebagai sarana untuk merajut ukhuwah dan meraih berkah. Bukan menambah masalah dan mencari musuh. Yup, inilah MOS wanted! Setuju?

TIGA AMALAN BAIK

Tiga Amalan Baik

Coppied by Marcha

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

Kaum Muslimin Yang Terhormat
Bumi yang kita tempati adalah planet yang selalu berputar, ada siang dan ada malam. Roda kehidupan dunia juga tidak pernah berhenti. Kadang naik kadang turun. Ada suka ada duka. Ada senyum ada tangis. Kadangkala dipuji tapi pada suatu saat kita dicaci. Jangan harapkan ada keabadian perjalanan hidup.
Oleh sebab itu, agar tidak terombang-ambing dan tetap tegar dalam menghadapi segala kemungkinan tantangan hidup kita harus memiliki pegangan dan amalan dalam hidup. Tiga amalan baik tersebut adalah Istiqomah, Istikharah dan Istighfar yang kita singkat TIGA IS.

1.Istiqomah. yaitu kokoh dalam aqidah dan konsisten dalam beribadah.

Begitu pentingnya istiqomah ini sampai Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam berpesan kepada seseorang seperti dalam Al-Hadits berikut:

عَنْ أَبِيْ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ، قُلْ لِيْ فِي اْلإِسْلاَمِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُهُ عَنْهُ أَحَدًا غَيْرَكَ. قَالَ: قُلْ آمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ. (رواه مسلم).
“Dari Abi Sufyan bin Abdullah Radhiallaahu anhu berkata: Aku telah berkata, “Wahai asulullah katakanlah kepadaku pesan dalam Islam sehingga aku tidak perlu bertanya kepada orang lain selain engkau. Nabi menjawab, ‘Katakanlah aku telah beriman kepada Allah kemudian beristiqamahlah’.” (HR. Muslim).

Orang yang istiqamah selalu kokoh dalam aqidah dan tidak goyang keimanan bersama dalam tantangan hidup. Sekalipun dihadapkan pada persoalan hidup, ibadah tidak ikut redup, kantong kering atau tebal, tetap memperhatikan haram halal, dicaci dipuji, sujud pantang berhenti, sekalipun ia memiliki fasilitas kenikmatan, ia tidak tergoda melakukan kemaksiatan.

Orang seperti itulah yang dipuji Allah Subhannahu wa Ta'ala dalam Al-Qur-an surat Fushshilat ayat 30:
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatahkan): “Janganlah kamu merasa takut, dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah dengan syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (Qs. Fushshilat: 30)

2. Istikharah, selalu mohon petunjuk Allah dalam setiap langkah dan penuh pertimbangan dalam setiap keputusan.

Setiap orang mempunyai kebebasan untuk berbicara dan melakukan suatu perbuatan. Akan tetapi menurut Islam, tidak ada kebebasan yang tanpa batas, dan batas-batas tersebut adalah aturan-aturan agama. Maka seorang muslim yang benar, selalu berfikir berkali-kali sebelum melakukan tindakan atau mengucapkan sebuah ucapan serta ia selalu mohon petunjuk kepada Allah.
Nabi Shalallaahu alaihi wasalam pernah bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ. (رواه البخاري ومسلم عن أبي هريرة).
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik atau diamlah. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

Orang bijak berkata “Think today and speak tomorrow” (berfikirlah hari ini dan bicaralah esok hari).
Kalau ucapan itu tidak baik apalagi sampai menyakitkan orang lain maka tahanlah, jangan diucapkan, sekalipun menahan ucapan tersebut terasa sakit. Tapi ucapan itu benar dan baik maka katakanlah jangan ditahan sebab lidah kita menjadi lemas untuk bisa meneriakkan kebenaran dan keadilan serta menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.

Mengenai kebebasan ini, malaikat Jibril pernah datang kepada Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam untuk memberikan rambu-rambu kehidupan, beliau bersabda:

أَتَانِيْ جِبْرِيْلُ فَقَالَ: يَا مُحَمَّدًا عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ، وَأَحْبِبْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مُفَارِقٌ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ. (رواه البيهقي عن جابر).
Jibril telah datang kepadaku dan berkata: Hai Muhammad hiduplah sesukamu, tapi sesungguhnya engkau suatu saat akan mati, cintailah apa yang engkau sukai tapi engkau suatu saat pasti berpisah juga dan lakukanlah apa yang engkau inginkan sesungguhnya semua itu ada balasannya. (HR.Baihaqi dari Jabir).

Sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam ini semakin penting untuk diresapi ketika akhir-akhir ini dengan dalih kebebasan, banyak orang berbicara tanpa logika dan data yang benar dan bertindak sekehendakya tanpa mengindahkan etika agama . Para pakar barang kali untuk saat-saat ini, lebih bijaksana untuk banyak mendengar daripada berbicara yang kadang-kadang justru membingungkan masyarakat.

Kita memasyarakatkan istikharah dalam segala langkah kita, agar kita benar-benar bertindak secara benar dan tidak menimbulkan kekecewaan di kemudian hari.
Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:
مَا خَابَ مَنِ اسْتَخَارَ وَلاَ نَدِمَ مَنِ اسْتَشَارَ وَلاَ عَالَ مَنِ اقْتَصَدَ.
Tidak akan rugi orang yang beristikharah, tidak akan kecewa orang yang bermusyawarah dan tidak akan miskin orang yang hidupnya hemat. (HR. Thabrani dari Anas)

3. Istighfar, yaitu selalu instropeksi diri dan mohon ampunan kepada Allah Rabbul Izati.

Setiap orang pernah melakukan kesalahan baik sebagai individu maupun kesalahan sebagai sebuah bangsa. Setiap kesalahan dan dosa itu sebenarnya penyakit yang merusak kehidupan kita. Oleh karena ia harus diobati.

Tidak sedikit persoalan besar yang kita hadapi akhir-akhir ini yang diakibatkan kesalahan kita sendiri. Saatnya kita instropeksi masa lalu, memohon ampun kepada Allah, melakukan koreksi untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah dengan penuh keridloan Allah.

Dalam persoalan ekonomi, jika rizki Allah tidak sampai kepada kita disebabkan karena kemalasan kita, maka yang diobati adalah sifat malas itu. Kita tidak boleh menjadi umat pemalas. Malas adalah bagian dari musuh kita. Jika kesulitan ekonomi tersebut, karena kita kurang bisa melakukan terobosan-teroboan yang produktif, maka kreatifitas dan etos kerja umat yang harus kita tumbuhkan.

Akan tetapi adakalanya kehidupan sosial ekonomi sebuah bangsa mengalami kesulitan. Kesulitan itu disebabkan karena dosa-dosa masa lalu yang menumpuk yang belum bertaubat darinya secara massal. Jika itu penyebabnya, maka obat satu-satunya adalah beristighfar dan bertobat.

Allah berfirman yang mengisahkan seruan Nabi Hud Alaihissalam, kepada kaumnya:
“Dan (Hud) berkata, hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepadaNya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa” (QS. Hud:52).

Para Jamaah yang dimuliakan Allah
Sekali lagi, tiada kehidupan yang sepi dari tantangan dan godaan. Agar kita tetap tegar dan selamat dalam berbagai gelombang kehidupan, tidak bisa tidak kita harus memiliki dan melakukan TIGA IS di atas yaitu Istiqomah, Istikharah dan Istighfar.
Mudah-mudahan Allah memberi kekuatan kepada kita untuk menatap masa depan dengan keimanan dan rahmatNya yang melimpah. Amin

ADA APA DISEKOLAHKU

1.1 The Situation and the Condition of SMP Negeri 1 Gedongtataan

Pesawaran in 2008/2009

4.1.1 The Location of SMP Negeri 1 Gedongtataan

SMP Negeri 1 Gedongtataan was estabilished i n 1965. It is located at Desa Bagelen on Jln. Akhmad Yani Gedongtataan Pesawaran. It is approximately 17 kilometres from Bandar Lampung to west.

4.1.2 The Brief Story of SMP Negeri 1 Gedongtataan

Based on the letter of The Minister of Education and Culture, number 101/SK/B/3/65.66, on September 8th 1965 SMP Negeri 1 Gedongtataan was estabilished.

Since it was set up in 1965, it has changed the Headmaster as follows :

1. Cik Ayub Asumat.

2. Ibnu Hajar.

3. Muhammad Nuh Efendi.

4. S. Hendro Subarjo.

5. Emu Syahri Suanda, BA.

6. Sofyan RG.

7. Drs. Mangasa Gultom.

8. Hj. Hozanah, S.Pd.

9. Drs. Sutarman.

10. Sudiyarso, S.Pd

From year to year SMPN 1 Gedongtataan has changed not only in quality but also in physic. To know the facilities in SMPN 1 Gedongtataan, let see the table bellow :

TABLE 1

TOTAL KINDS OF ROOMS AT SMPN 1 GEDONGTATAAN

PESAWARAN IN 2008 / 2009

No

Kinds of Room

Total

1

The room of Headmaster

1

2

The room of Vice headmaster

2

3

The room of Administration office

1

4

The room of teacher

2

5

The room of Classes

27

6

The room of Computer

1

7

The room of Language Laboratory

1

8

The room of Science Laboratory

2

9

The room of medical Clinic

1

10

The room of Library

2

11

The room of Skill

1

12

The room of School fee payment

1

13

Mosque

1

14

The room of Students’ consultation

1

15

Canteen

2

16

The room of Meeting

1

17

Vehicle Parking

2

18

The Multimedia room

1

18

The room of Toilet

10

Total

60

Source : SMPN1 Gedongtataan

4.1.3 The Situation of the Teachers and the Administration Staffs of SMP Negeri 1 Gedongtataan in 2006 / 2007

The total of the teachers in this school are 72 teachers, 6 staffs, 2 librarians, 1 security and 2 gardener. For the further information see the table 2.

TABLE 2

THE CONDITION OF THE TEACHERS AND ADMINISTRATION

STAFFS OF SMPN 1 GEDONGTATAAN IN 2008/2009.

No

Name of Teachers

Job Description

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

Drs. Sutarman

Suariah, A.Md

Solekha, A.Md

Dra. Aminah

Dra.Irianti

Sunardi

Dra. Sri Yulismawati

Wagini, A.Md

Heri Subagio, S.Pd

Moh.Farhan Fahmi, S.Pd

Teguh Puwadi, A.Md

I Made Subagia, S.Pd

Amat Sudjari, S.Pd

Jumidar, A.Md

Tri Utaria, S.Pd

Dorti Silaban, S.Pd

Hariani, S.Pd

Headmaster

Vice Headmaster

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

Eni Muryati, A.Md.

Basatarully.S, S.Pd.

Titin Sudarwati, S.pd.

Lanaida, A.Md.

Sunyoto, A.Md.

Mardiyanto, A.Md.

Yantinarwelli, A.Md.

Humam

Marsidik.

Yunias M. Pasaribu.

Rukmawati.

Marwi, A.Md.

Karalam Dolok .S

Hasbiyul Furqon, M.Ag.

Solikhin, S.Pd.

S.Haryoto

Suhermiyati, A.Md.

Istiningsih, S.Pd.

Yuniarti, S.Pd.

Siswati

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

Laela Lesmaningsih, S.Pd.

Hermawati, S.Pd.

Effendi Abduh

Yaniar Enanai, S.Pd

Nurseha, S.Pd.

Sri Sundariningsih, S.Pd.

Juli

Sumi Rahayu, S.Ag

Sri Astuti, S.Ag.

Maryana, A.Md.

Marwiyah, S.Pd.

Resmiati, S.Pd.

Indah Dwijayani, S.Pd.

Arnita Yelli

Nilawati

Maria Rita

Susi Aguisriani, S.Pd.

Joko Hasan Santoso.

Ediyasari, A.Md.

Etti Sofia, A.Md.

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

Dian Maulina, S.Pd

Tuti Nurjanah, S.Pd.

Dwi Engdang Oktariyani.

Tri Winarni, B.Sc.

Edi Gunawan.

Herliyawati.

N. Sucipto.

Mahrojawati.

Sunarto, S.Si.

Tri Sabtuti.

Frans Indra. PH.

Darus.

Habib

Parmono.

Siti Mishatin

Sukaryati

Turmudi.

Martunus.

Desi

Nurmalasari

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Teacher

Librarian

Security

Gardener

Gardener

Staff

Staff

Staff

Staff

Staff

Staff

Staff

Source : SMPN 1 Gedongtataan

4.1.4 The Situation of the Students of SMPN 1 Gedongtataan in 2008 / 2009.

SMP Negeri 1 Gedongtataan has 957 students that consists of 319 students for VII class, 320 students for VIII class and 318 students for IX class. For the detail of the students condition of SMP Negeri 1 Gedongtataan, we can see the table 3.

TABLE 3

THE CONDITION OF THE STUDENTS OF SMP NEGERI 1

GEDONGTATAAN PESAWARAN IN 2008/2009.

No

Class

Total of Class

Sex

Total of Students

Male

Famale

1

VII

8

132

187

319

2

VIII

8

155

165

320

3

IX

8

144

174

318

Total

24

431

526

957

Source : SMPN 1 Gedongtataan